Share Button

Tuesday, 1 July 2014

Tiga Hari Puasa, Gepeng Mulai Serang Bekasi

 FOTO BAWAHBEKASI SELATAN – Penyandang Masyarakat Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang biasa disebut Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) mulai membanjiri Kota Bekasi, mulai dari titik jalan lampu merah hingga pusat keramaian hingga kerumah-rumah warga dan tempat ibadah seperti masjid. Mereka datang dari luar daerah untuk mendapat rizki di bulan Ramadan.
Dari data yang dihimpun dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bekasi Desember 2013 lalu tercatat ada sebanyak 3.000 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan 300 Gepeng. Ramadan ini diperkirakan jumlah Gepeng bakal meningkat.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bekasi, Agus Darma meminta  warga tidak memberi sedekah kepada pengemis dan Gepeng yang memenuhi jalanan jelang Ramadan tahun ini. Dengan begitu, Gepeng musiman lainnya tidak tertarik datang ke Kota Bekasi.
“Kami mengimbau masyarakat tidak memberi uang/derma kepada pengemis yang ada di jalan. Memang ada rasa iba, tetapi kalau dibiarkan terus, maka mereka sendiri yang akan mengganggu kenyamanan para pengguna jalan, apalagi sekarang pengemis memiliki modus yang beragam,” katanya.
Agus juga menyarankan kepada masyarakat untuk bersedekah pada institusi resmi yang ada. Hal itu  merupakan salah satu cara untuk mengurangi jumlah pengemis musiman yang datang pada bulan puasa. Karena pengemis musiman ini selalu datang dan menjamur di Bekasi pada saat Ramadan hingga sehabis Lebaran.
Dinsos sendiri sudah memiliki program untuk membuat para pengemis jera. Salah satunya dengan pembinaan dan memberikan keterampilan wirausaha kepada mereka. Akan tetapi apabila masih ada yang membandel, maka Dinsos akan mengambil tindakan tegas.
“Kalau tertangkap mereka kami bina di panti sosial, sebelum Lebaran, panti sosial yang kosong akan kami isi dan di situ mereka dibina. Akan tetapi jika mereka masih membandel, 2 minggu setelah Lebaran mereka masih ada di Bekasi, maka akan dipulangkan ke daerah asalnya,” tegas Agus sembari mengatakan jika pengemis kebanyakan berasal dari Bogor dan Bandung.
Dinas Sosial sendiri ketika mengumpulkan pengemis dan Gepeng tidak dengan kekerasan, akan tetapi dengan pembinaan. Bagi mereka yang masih ngotot untuk tetap mengemis, maka akan ditindak oleh Satpol PP.
’’Tugas kami hanya membina mereka, yang bertugas mengamankan pengemis itu bukan kami, tapi mungkin lebih ke Satpol PP,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasie dal opp Satpol PP Kota Bekasi, Suwarno mengatakan, jelang Ramadan pihaknya kedapatan menangkap pengemis di sepanjang Jalan Ahmad Yani saja sebanyak 28 orang. Terdiri dari perempuan dewasa dan anak-anak.
“Kita sudah menangkap 28 orang belum termasuk di titik sekota Bekasi, kalau peningkatan di bulan puasa pasti meningkat, nanti kita menunggu untuk ditertibkan lagi,”ujarnya.
Dari pantauan Bekasi Ekspres News, Pengemis berpusat di lampu merah Jalan Ahmada Yani dapan Mal BCP dan flay over Summarecon dan masjid-masjid besar di Kota Bekasi, seperti masjid agung Albarkah, alun-alun Bekasi dan masjid Islamic Center, rata-rata gepeng adalah para ibu rantan dan paru bayu memanfaatkan balita untuk menarik simpati pengguna jalan agar memberikan uang, apula beberapa pasang Pengemis dengan sengaja menggunakan gerobak dorongnya berhenti disimpang lampu merah hingga sering mengganggu pengguna jalan ketika melintas.










Sumber : BEnews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...