JAKARTA - Salah satu
permasalahan pasca mudik Lebaran adalah jumlah penduduk di ibu kota. Tahun ini,
diprediksi sekitar 68.500 pendatang baru bakal memadati Jakarta.
Kepala Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta Purba Hutapea
mengatakan, jumlah pendatang baru ini mengalami peningkatan 25,5 persen dari
jumlah pendatang baru tahun lalu.
"Prediksi
itu dimulai dari H 1 sampai H 10. Tahun lalu, pendatang barunya mencapai 51.000
orang," kata Purba.
Prediksi
ini berdasar hasil penelitian Lembaga Demografi ?Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia (LDFE UI) terhadap penduduk DKI Jakarta, yang telah memastikan mudik
Lebaran sebanyak 3.616.774 orang, atau sebesar 36,21 persen dari total penduduk
Jakarta sebesar 9.988.329 orang. Sedangkan arus balik diprediksi mencapai
3.685.274 orang.
Survei itu tidak hanya mengenai prediksi pendatang baru ke Jakarta. Namun juga klasifikasi pendatang. Daerah asal pendatang baru itu paling banyak berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Para pendatang baru itu terbagi menjadi tiga kategori. Yakni pendatang baru yang akan menetap permanen di Jakarta, tinggal sementara waktu, dan melanjutkan kembali pulang ke kampung halaman.
"Mereka yang menetap permanen ini kaum urban yang ingin mengubah nasib di Jakarta. Kalau yang sementara, biasanya hanya libur Lebaran saja," kata Purba.(KMP)