"SPK nya sudah terbit, mudah-mudahan habis lebaran sudah mulai dikerjakan," terang Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, E Y Taufik.
Dijelaskannya, kendala yang saat ini dihadapi dalam pembangunan Fly Over tersebut yakni kekurangan anggaran untuk pembebasan lahannya. Betapa tidak, seharusnya kata dia, idealnya untuk pembebasan lahannya Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, menganggarkan sebesar Rp 40 miliar akan tetapi saat ini hanya disediakan Rp 20 milyar saja.
"Anggaran untuk pembebasan lahannya belum maksimal. Kami baru punya 20 miliar, padahal kebutuhannya Rp 40 miliar," jelasnya.
Kendati demikian kata dia, meski anggaran pembebasan lahannya terbatas, pihaknya optimis tidak akan menghambat pembangunannya. Karena kata dia, masih ada team Apprecial Accounting yang akan menghitung, melakukan negosiasi kepada pemilik lahan sehingga nantinya bisa menemukan solusi masalah tersebut.
"Kami masih punya tim apprecial untuk melakukan negosiasi kepada pemilik lahan," paparnya.
Masih kata dia, pihaknya berharap agar proyek pembangunan fly over tambun segera terrealisasi, sehingga dengan adanya akses tersebut, nantinya bisa mengurai kemacetan yang kerap membahayakan keselamatan penguna jalan yang melintas. Akan tetapi kata dia, walaupun semua fasilitas sudah ada, hal itu kembali kepada Pemerintah Daerah yang proaktif atau tidaknya dalam melakukan pengawasan terkait kedisiplinan para penguna jalan.
"Harapanya pasti untuk mengurai kemacetan yang kerap sekali terjadi di wilayah Tambun," pungkasnya.(CR 34)
