JAKARTA - Banyaknya masyarakat yang merayakan hari raya Idul Fitri lalu,
masih dimanfaatkan sejumlah orang untuk melancarkan kejahatan. Hal tersebut
terbukti dengan meningkatnya kasus pencurian dengan pemberatan (curat) di rumah
kosong atau pun pertokoan dan gedung-gedung yang ditinggal pemilik, selama
pelaksanaan Operasi Ketupat 2014.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dibandingkan dengan Operasi Ketupat tahun 2013, tahun ini kasus curat meningkat sebesar 6 persen.
"Ada peningkatan kasus menonjol seperti curat, selama Operasi Ketupat ini. Namun tidak begitu signifikan, hanya 6 persen saja," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/8).
Selain itu, Rikwanto mengungkapkan, Operasi Ketupat 2014 yang digelar 22 Juli-1 Agustus menghasilkan 83 kasus kejahatan curat. Berbeda tipis dengan tahun 2013 yang hanya mencapai 78 kasus.
"Modusnya rata-rata sama, yaitu dengan cara merusak pintu, pagar atau jendela dengan mencongkelnya menggunakan linggis," tandasnya.
Rikwanto mengungkapkan, sasaran pelaku curat ini tidak hanya rumah-rumah yang ditinggal pemilik, tetapi juga pertokoan.(MDK)
